Ada 2 tipe manusia dalam hal
pergaulan yang sangat umum kita ketahui. Tipe pertama adalah Ekstrovert dan
tipe kedua adalah Introvert. Perbedaannya sangat jelas. Yang mana sih tipe
kamu?
Tipe saya adalah, saya tidak tahu
pasti. Bingung kan? Iya saya juga bingung. Agaknya dalam beberapa kesempatan
mungkin saya sedikit dapat bergaul namun dalam banyak hal saya sangat menghindari kerumunan orang. Dari tes
aplikasi yang saya coba sih, saya jawab sekitar 60 pertanyaan dan hasilnya
waoow saya Introvert 80%. *Claps
Ok forget about that silly test. Back
to topic. Tidak seperti para ekstrovert yang sangat mudah memegang kendali
dalam pergaulan, si introvert cenderung lebih grogi, gak pede, serba ga nyaman,
intinya they usually feeling insecure.
Saya menyadari bahwa saya adalah
seorang introvert sejak masa SMA juga kembali menyadari lagi baru-baru ini.
Saat SMA adalah masa yang paling
saya benci, honestly. There’s nothing worth to remember bout this stage. Karena
pada masa tersebut bullying sudah menjadi makanan saya sehari-hari. Saya jadi
korban bullying verbal. Saya gak ngerti kenapa mereka begitu ke saya jadi
setiap hari saya hanya duduk sendirian di bangku paling depan tanpa teman
sebangku. Saat istirahat, saya lebih memilih membeli roti/susu dan
menghabiskannya di bangku saya atau di pojok kelas sambil menutup telinga saya
dengan earphone, mendengarkan lagu-lagu My Chemical Romance atau Avanged
Sevenfold, kalau lagi mellow saya dengerin lagu Korea. Pulang sekolah pun saya
gak pernah “rombongan” saya lebih memilih pulang sendiri, berjalan cepat dengan
kepala ditundukkan. Lalu sampai rumah dengan menghela nafas panjang.
Saya gak suka buang waktu dengan
orang-orang yang cenderung suka ber gosip, merasa malu juga harus bertemu orang
banyak. Tapi soal jalan-jalan, makan atau belanja, saya sangat suka melakukan
hal tersebut sendirian. Saya bahkan tidak takut atau khawatir. Justru ada momen
dimana saya pergi belanja bersama teman saya, yang ada saya jadi malas, cepat
capek, dan pengen cepet-cepet pulang.
Kira-kira seperti itu
sisi introvert saya. Tidak ada yang salah menjadi Ektrovert pun gak salah
menjadi Introvert.
Bukan berarti saya juga gak suka
bergaul, saya tetap bergaul namun selektif karena saya tahu betul karakter diri
saya bagaimana. Saya tidak mau menyakiti orang banyak karena sikap, sifat dan
kata-kata saya. Jadi biarlah saya jadi diri sendiri, dan biarlah kalian jadi
diri kalian sendiri.
Yang terpikir oleh saya yang
seorang introvert adalah ..
Apa salahnya jadi introvert kalau
bisa menghabiskan waktu sendiri untuk belajar daripada berkumpul lalu melakukan
hal yang kurang berfaedah.
Apa salahnya jadi introvert kalau
melihat manusia jaman sekarang tidak bisa dipegang janji dan kata-katanya. Diminta
jaga rahasia malah mengumbar.
Apa salahnya jadi introvert kalau
bisa lebih berhemat karena tidak mau di ajak nongkrong cantik di coffee shop
beken gak peduli bapakmu di sawah makan ikan asin sama tempe doang.
Apa salahnya jadi introvert kalau
bisa lebih menjaga diri dari banyak laki-laki yang kepo-in instagram kamu
karena kamu kebanyakan aplod foto-foto diri yang cantique to the max.
Apa salahnya jadi introvert kalau
kamu punya orang yang sayang sama sisi introvert kamu.
Apa salahnya jadi introvert kalau
keluarga kamu masih mendukung dan menyayangi kamu.
Udah ah ngedumelnya. Makasih udah
iseng baca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar